Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia
Dr. Techn. Ir. Danang Parkesit, M. Sc.(Eng)
Ketika MRT (Mass Rapid Transit) Urai Kemacetan Jakarta
Permasalahan transportasi di Indonesia sangat penting untuk segera diselesaikan. Berawal dari perkembangan fasilitas di jalan dan kendaraan yang melewatinya, maka semakin banyak jumlah kendaraan yang akhirnya akan menyebabkan kemacetan dan pemborosan energi.
Macet adalah keadaan yang hampir setiap saat dialami masyarakat Jakarta. Sebelumnya macet hanya dialami saat jam berangkat dan jam pulang kantor saja. Namun kini, setiap saat dan kesempatan macet akan terus menyertai kemanapunmasyarakat berpergian. Hal ini mungkin dapat dimaklumi mengingat perbandingan jumlah pertumbuhan jalan dan kendaraan bermotor yang tidak seimbang. Tercatat pertumbuhan jalan di Jakarta kurang dari 1% pertahun sedangkan setiap hari setidaknya ada 100 lebih kendaraan baru turun ke jalan.
Jakarta menjadi kota yang sangat pelik dengan permasalahan transportasinya. Lantas bagaimana pendapat Danang Parkesit tentang Jakarta yang selalu macet? Bagaimana solusi yang diajukan oleh seorang pakar transportasi menanggapi masalah yang sangat penting ini? Bagaimana dengan transportasi umum kita? Bagaimana proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang sedang dalam proses pembangunan di Jakarta.
Berikut wawancara singkat yang dikutip oleh majalah Buletin Tata Ruang (BKPRN) mengenai efektivitas pemilihan angkutan masal yaitu MRT, untuk megurangi permasdlahan kemacetan di Jakartakhususnya dan di kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Butaru: Bagaimana keadaan transportasi di Indonesia, khususnya di Jakarta menurut anda?
Danang: Kalau kita lihat kinerja, kecepatan rata-rata orang melakukan kendaraan pribadi di Jakarta tidak sampai mencapai 15 km/jam. Kondisi ini saya anggap sudah tidak kompetitif lagi. Thailand sudah mencapai 28 km/jam dan Tokyo 20-22 km/jam
Butaru: Mengapa dikatakan tidak kompetitif?
Danang: Karena akibat kemacetan ini sejumlah kerugian akan melanda. salahsatunya adalah kerugian ekonomi. Bahkan jika dikalikan dalam setahun, kerugian secara ekonomi bisa mencapai triliyunan rupiah. Dan ternyata menurut survey per Oktober kemarin, kita menghabiskan 6-8% PDB untuk biaya transport. Ini angka yang besar. Bahkan standar internasional saja hanya 4%.
Butaru: Apa kerugian yang dialami dari masalah kemacetan ini dibidang perekonomian?
Danang: dampak secara ekonomiakibat kemacetan ini begitu nyata. bahkan, menurut survey masyarakat Jakarta menghabiskan 6-8% PDB untuk biaya transportasi. Padahal menurut standar Internasional, biaya transportasi dikeluarkan oleh seseorang idealnya 4%dari PDB.
Angka sdenada juga ditunjukan oleh hasil penelitian Yayasan Pelangi pada Tahun 2005. Kerugian ekonomi akibat kemacetan lalu lintas di Jakarta ditaksir Rp 12,8 Triliyun pertahun meliputi nilai waktu, biaya bahan bakar dan biaya keesehatan.
Sementara berdasarkan SITRAMP II tahun 2004 menunjukan bahwa bila sampai tahun 2020tidak ada perbaikan yang dilakukan pada sistem transportasi, maka perkiraan kerugian ekonomi mencapai Rp. 65 triliyun pertahun. Berdasarkan studi tersebut, maka jelas Jakartra sangat membutuhkan angkutan masal yang lebih handal. Salah satu alternatifnya adalah Mass Rapit Transit (MRT). MRT memiliki nilai lebih yang tidak bisa didapat dari jenis angkutan yang lain.
Butaru: lalu bagaimana penyelesaian kemacetan Jakarta ini?
Danang: kalau bicara tentang meyelesaikan masalah transportasi, harus didapatkan wilayah yang ada disekitar Jakarta misalnya Bodetabek, mengalami kemajuan. Misalnya dalam kurun waktu 5-10 tahun, kecepatan tempuh meningkat 13 km.jam menjadi 18 km/jam. Tapi kenyataanya hal tersebut tidak terjadi, bahkan di jakarta khususnya, tidak ada prgress, dulu macet, sekarang tambah macet. Salah satu sebabnya adalah arus urbanisasi yang semakin lama semakin bertambah, dan kecenderungannya adalah mereka memiliki mobilitas yang tinggi. Meningat kendaraan massal kurang memadai maka mereka lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Ini adalah salah satu sebab, kemacetan setiap hari bertambah.
Butaru: Apa skema yang tepat untuk mengatasi kemacetan ini?
Danang: Orang yang melakukan perjalannan tiap haridi Jakarta mencapai 40 juta. Dari 40 juta tersebut, 56% menggunakan angkutan massal, dan 44% menggunakan kendaraan pribadi. Dimana, untuk pengguna angkutan massal terbagi menjadi, 3% menggunakan KRL. Jika hal ini terus dibiarkan, saya khawatir kondisi di jakarta akan semakin parah. karena masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi.
Butaru: Bagaimana dengan wacana tentang MRT?
Danang: MRT saat ini bukanlah wacana lagi. Penyediaan MRT telah tertuang dalam Pilprs No. 54/2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur. Ada dua perspektif penting yang harus diperhatikan dalam mengatasi masalah transportasi, yakni janngka pendek terkait mengatasi kemacetan dan jangka panjang adalah pengaturan pemanfaatan ruang. Pembangunan MRT untuk darah Jakarta jelas sangat diperlukan untuk mengatasi kemacetan. Pembangunann MRT beserta sistem penduykungnya merupakan solusi yang harus terus diupayakan. Selain itu juga diperlukan Master Plan untuk mengintegrasikan sistem Trans Jakarta, monorel, shelter bus, serta kereta listrik sebagai sarana MRT andalan dimasa datang. Disamping itu juga dibutuhkan strategfi untuk mengarahkan pilihan masyarakat agar mau menggunakan sarana transportasi massal atau melepaskan masyarakat dari penggunaan kendaraan pribadi sehingga sistem transportasi massal dapat berjalan efektif.
Butaru: Apakah MRT ini mampu mengurai kemacetan?
Danang: MRT bagian dari solusi transportasi. MRT mampu mengangkut penumpang dari satu titik asal ke titik tujuan secara cepat dan dalam jumlah yang besar. Namun selain MRT untuk mengatasi kemacetan diperlukan langkah-langkah lain seperti peningkatan disiplin lalu lintas, pembatasan volume lalu lintas, mendorong pengguna kendaraan pribadi beralih ke MRT seperti dengan menytediakan fasilitas park & ride. Dan yang paling penting adalah mengintegrasikan sistem MRT dengan sistem angkutan massal lainnya sseperti bus umum, Trans jakarta,dan Kereta Jabodetabek. Sebelum ada pembatasan jumlah kendaraan, pemerintah hendaknya dengan sendirinya akan lebih tertarik naik angkutan umum ketimbang menggunakan kendaraan sendiri. Dengan begitu, pengguna kendaraan umum dapat menjadi pilihan yang setara dengan penggunaan kendaraan pribadi bisa beralih menggunakan transportasi publik.
Sistem MRT Jakarta sendiri dibangun untuk menjawab tantangan mobilitas yang rendah karena terbatasnya ruang untuk bermobilitas Kemacetan di jalan raya disebabkan oleh ketidakseimbangan kapasitas jalan dengan dengan volume kendaraan yang melaluinya. Keunggulan sistem MRT Jakarta yang handal, tepat waktu, dan harga tiketnya yang terjangkau memberikan pilihan bagi penggunakendaraan pribadi khususnya untuk beralih ke MRT. Berkurangnya penggunaan kendaraan pribadi ini akan meningkatkan ruang gerak di jalan raya yang berdampak pada berkurangnya tingkat kemacetan serta tingkat polusi.
Butaru: bagaimana mekanisme penyedian MRT yang baik?
Danang: Penyediaan MRT harus terintegrasi dengan penataan ruang. Harus ada keterkaitasn antara penataan ruang dengan sistem transportasi. Oleh karena itu diperlukan konsistensi dari pemangku kepentingan mulsi dsri tshsp penyusunan hingga implementasiannya.
Jakarta harus mencontoh negara-negara tetangganya seperti Singapura dsan Thailand yang telah berhasil mengatasi masalah kemacetan dengan melakukan tindakan trersebut . Rencana Tata Ruang Wilayah Jakarta yang saat ini dalam tahap penyusunan juga harus meyiapkan ruang yang diperlukan oleh angkutan prioritas.
Butaru: Apa kelebihan MRT ini?
Danang: MRT adalah angkutan yang sebenarnya mahal dalam pengadaannnya. Salah satunya untuk biaya infrastruktur penghitungan kasarnya, 1 km akan memakan biaya 1 triliyun. Sehingga praktis jika ingin membangun MRT 12 km maka biaya yang harus dikeluarkan adalah 12 triliyun sampai 14 triliyun. Dengan jumlah biaya yang demikian besar jika pemaknaan pembangunan MRT ini hanya untuk mengangkut orang saja, maka akan kurang. Nah yang menjadi sisi keunggulan dari MRT ini adalah mampu mengembangkan daerah daerah sekiutar MRT sesuai dengan daerah tata ruang kota. seperti di negara-negara yang telah berhasil menggunakan modal ini, kawasan yang berkembang. Ruang-ruang publik nmaupun bisnis, akan sangat tertarik untuk mengembangkan investasinya di sekitar MRT. Sehingga makin lama kawasan seekitar MRT akan berkembang, sehingga biaya operasional MRT yang cukup mahal jika hanyauntuk angkutan massal tersebut, dapat tertutupi oleh berkembangnya daerah sekitar MRT hanya untuk angkutan massal tersebut, dapat tertutupi oleh berkembangannya daerah sekitar MRT.
Butaru: Apa dampak positif dari pembangunan MRT
Danang: Menurut saya MRT ini tidak hanya sekedar berdampak membantu mengatasi kemacetan, namun juga sebagai pendorong bagi Pemprov DKI Jakarta untuk merestorasi tata ruang kota, agar lebih efektif dalam mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Butaru: Bagaimana menurut pendapat anda carayang paling efektif dalam mengurangi kendaraan pribadi?
Danang: Carannya adalah mengintegrasikan MRT Jakartadengan tata ruang di kawsannya. Integrasi diwujudkan dengan pembangunan jalan menuju stasiun atau menyediakan angkutan umum atau menyediakan angkutan umum lain yang memudahkan warga datang atau meninggalkan stasiun MRT.
Pada beberapa lokasi sangat dimungkinkan untuk membangun tempat parkir di stasiun dan trotoar yang memadai untuk jalan masuk. Dengan cara ini, warga yang tinggal atau beraktivitas disekitar jalur MRT dapat merasakan mafaat langsungnya. Sementara warga yang tinggal agak jauh bisa meninggalkan kendaraan pribadi dan mengakses MRT dengan angkutan umum pendukung. Pemilik mkendaraan pribadi juga dapat memakir kendaraan di dekat stasiun.
Butaru: Apa manfaat terhubungnya stasiun MRT dengan pusat-pusat aktivis sosial?
Danang: Terhubungnya stasiun MRT dengan pusat perbelanjaan, perkantoran, dan pusat-pusat aktivitas sosial lainnya akan memberikan manfaat tersendiri bagi pusat-pusat kegiatan ini. Dengan laju manusia yang lebih baik, pusat perbelanjaan menjadi ramaidan perkantoran terjamin tingkat huniannya Hasilnya daerah yang dilalui MRT akan menjadi sangat berkembang.
Butaru: Sejak kapan anda menyukai bidang transportasi?
Danang: Sejak lulus sarjana hingga saatr ini, saya menyukau bidang transportasi. Sebagai seorang lulusan bidang transportasi, saya membuat beberapa tulisan di bidang tersebut. Bagi saya penelitian di bidang tersebut. Bagi saya penelitian ini merupakan sarana untuk memperoleh pengetahuan dan untuk memperluas sudut pandang kita mengenaiberbagai isudalam dunia yang kompleks dan modern
Butaru: Bagaimana menurut anda cara untuk meningkatkan kualitas pembangunan manusia?
Danang: Dengan cara mempromosikan kebijakan pemerintahan dan pendidikan berbasis penelitian adalah jalan untuk meningkatkan pembanguanan manusia. Berangkat dari hal tersebut kita bisa mengatasi masalah transportasi di Indonesia.
Butaru: Lalu, bagaimana pembiayaan MRT ini?
Danang: Sekarang sudah ada sumber pembiayaanya. Tercatat, pendanaan untuk proyekMRT inidiperoleh pinjaman pinjaman dari JICA dan jaminan dari pemerintahan pusat. Dengan kata lain, proyek MRT ini merupakan proyek nasional yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Paa October 2005 telah dikeluarkan surat keputusan Meko Perekonomian no.057/2005 yang menetapkan pembayaran pinjaman tersebut ditanggung bersama oleh pemerintah dan pemprov DKI Jakarta dengan komposisi 42% : 58 %. Segera setelah keluarnya SK tersebut, pada tahun 200, juga disepakati struktur proyek dan konsep
0 komentar:
Posting Komentar