Home » » Mahasiswa Terbaik Indonesia di AS

Mahasiswa Terbaik Indonesia di AS

"Mahasiswa Terbaik Indonesia di AS"

“Saya kira Amerika Serikat (AS) memiliki sistem pendidikan universitas terbaik di dunia, tetapi ada satu kekurangan universitas-universitas Amerika, mereka tidak memiliki cukup banyak mahasiswa Indonesia,” ujar Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel, dalam acara pameran pendidikan US Higher Education Fair di Jakarta beberapa waktu lalu.

Jumlah mahasiswa Indonesia di AS memang belum sebanyak negara-negara Asia lainnya. Menurut Marciel, tahun 2011 jumlah mahasiswa Indonesia di sana hanya sekitar 7000 orang. Jumlah itu masih jauh dibanding mahasiswa dari China, India, dan Korea Selatan, negara-negara yang memiliki mahasiswa terbanyak di sana. Menurut sebuah survey, seperti dikutip BBC, jumlah mahasiswa asing di AS pada tahun ajaran 2011/2012 mencapai 764.000 mahasiswa. Dari jumlah itu ada 194.000 orang berasal dari China, 100.000 orang dari India, dan 72.000 orang dari Korea Selatan.

Meski jumlah mahasiswa Indonesia masih sedikit, banyak di antaranya yang menunjukkan prestasi membanggakan. Salah satunya adalah Hartadinata Harianto, pemuda Indonesia asal Surabaya yang lahir di Sydney, Australia, 24 April 1994 dan kini menempuh pendidikan di Stony Brook University. Yang menarik, Harta menempuh pendidikan di dua bidang yaitu Ekonomi dan Biologi (Pre Medical ) secara bersamaan. Jika lancar, pada tahun 2014 ia akan meraih gelar Bachelor of Science bidang Biologi dan Bachelor of Art (BA) bidang Ekonomi ketika usianya masih 21 tahun.

Harta pindah ke AS tahun 2002 ketika masih duduk di kelas 2 SD mengikuti orangtuanya yang memiliki bisnis properti di Negeri Paman Sam itu. Sejak masuk SD ia sudah menunjukkan kemampuan belajar di atas rata-rata. Ketika di SMP ia meraih prestasi gemilang. Tahun 2006 ia mendapat penghargaan Math Academic Excellence, kemudian Academic Gold Honor Roll (2007), Academic Gold Honor Roll (2008), Academic Excellence for Mathematics (2008), dan National Top 2% ELA Examination (tes English Language Arts pada 2008). Bahkan, ia menggondol President’s Education Award’s Program dari Presiden AS pada tahun 2008, yaitu George W. Bush.

Ketika masuk SMA ia ikut program beasiswa yang diadakan Bard High School Early College (BHSEC), sekolah khusus percepatan dan favorit di New York yang mendapat dukungan pendanaan dari Yayasan Bill & Melinda Gates. Sekolah ini menyediakan beasiswa penuh dan persaingannya begitu ketat. Ketika Harta ikut seleksi, ada 8000-an siswa yang ikut mendaftar namun hanya 160-an orang yang diterima.

Jika sekolah SMA biasa ditempuh 4 tahun, di sekolah itu bisa ditempuh hanya 2 tahun. Harta mulai masuk BHSEC pada tahun 2010 dan berakhir tahun 2012 lalu. Selama di sekolah ini ia pun menunjukkan prestasi belajarnya yang luar biasa dan menjadi salah satu siswa Indonesia terbaik di Amerika. Ia pun mendapatkan penghargaan Ambassador’s Award for Excellence dari Duta Besar Indonesia untuk Amerika Dinno Patti Djalal, pada Desember 2011. Tahun 2012 ia kembali meraih Ambassador’s Award for Excellence.

Karena jenjang pendidikan yang ditempuhnya di BHSEC setara college, ketika lulus dari sekolah ini ia mendapat gelar Associate Degree yang di Indonesia setara D3 (sarjana muda). Yang luar biasa, ia meraih nilai GPA (Grade Point Average) 4.0 dari skala 0 - 4 atau sempurna. Ia kemudian diundang masuk ke Stony Brook University. Dan sebagai salah satu mahasiswa terbaik ia meraih penghargaan Stony Brook Scholars – Top 7% of all Stony Brook University Students (2012). Ia tak perlu menempuh jenjang pendidikan dimulai dari semester pertama. Di Stony University ia langsung diterima sebagai mahasiswa semester 5.

Foto: "Mahasiswa Terbaik Indonesia di AS"

“Saya kira Amerika Serikat (AS) memiliki sistem pendidikan universitas terbaik di dunia, tetapi ada satu kekurangan universitas-universitas Amerika, mereka tidak memiliki cukup banyak mahasiswa Indonesia,”  ujar Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel, dalam acara pameran pendidikan US Higher Education Fair di Jakarta beberapa waktu lalu.
 
Jumlah mahasiswa Indonesia di AS memang belum sebanyak negara-negara Asia lainnya. Menurut Marciel, tahun 2011 jumlah mahasiswa Indonesia di sana hanya sekitar 7000 orang. Jumlah itu masih jauh dibanding mahasiswa dari China, India, dan Korea Selatan, negara-negara yang memiliki mahasiswa terbanyak di sana. Menurut sebuah survey, seperti dikutip BBC, jumlah mahasiswa asing di AS pada tahun ajaran 2011/2012 mencapai 764.000 mahasiswa. Dari jumlah itu ada 194.000 orang berasal dari China, 100.000 orang dari India, dan 72.000 orang dari Korea Selatan.

Meski jumlah mahasiswa Indonesia masih sedikit, banyak di antaranya yang menunjukkan prestasi membanggakan. Salah satunya adalah Hartadinata Harianto, pemuda Indonesia asal Surabaya yang lahir di Sydney, Australia, 24 April 1994 dan kini menempuh pendidikan di Stony Brook University. Yang menarik, Harta menempuh pendidikan di dua bidang yaitu Ekonomi dan Biologi (Pre Medical ) secara bersamaan. Jika lancar, pada tahun 2014 ia akan meraih gelar Bachelor of Science bidang Biologi dan Bachelor of Art  (BA) bidang Ekonomi ketika usianya masih 21 tahun.

Harta pindah ke AS tahun 2002 ketika masih duduk di kelas 2 SD mengikuti orangtuanya yang memiliki bisnis properti di Negeri Paman Sam itu. Sejak masuk SD ia sudah menunjukkan kemampuan belajar di atas rata-rata. Ketika di SMP ia meraih prestasi gemilang. Tahun 2006 ia mendapat penghargaan  Math Academic Excellence, kemudian Academic Gold Honor Roll (2007), Academic Gold Honor Roll (2008), Academic Excellence for Mathematics  (2008), dan  National Top 2% ELA Examination (tes  English Language Arts  pada 2008). Bahkan, ia menggondol President’s Education Award’s Program dari Presiden AS pada tahun 2008, yaitu George W. Bush.

Ketika masuk SMA ia ikut program beasiswa yang diadakan Bard High School Early College (BHSEC), sekolah khusus percepatan dan favorit di New York yang mendapat dukungan pendanaan dari Yayasan Bill & Melinda Gates. Sekolah ini menyediakan beasiswa penuh dan persaingannya begitu ketat. Ketika Harta ikut seleksi, ada 8000-an siswa yang ikut mendaftar namun hanya 160-an orang yang diterima.

Jika sekolah SMA biasa ditempuh 4 tahun, di sekolah itu bisa ditempuh hanya 2 tahun. Harta mulai masuk BHSEC pada tahun 2010 dan berakhir tahun 2012 lalu. Selama di sekolah ini ia pun menunjukkan prestasi belajarnya yang luar biasa dan menjadi salah satu siswa Indonesia terbaik di Amerika. Ia pun mendapatkan penghargaan Ambassador’s Award for Excellence dari Duta Besar Indonesia untuk Amerika Dinno Patti Djalal, pada Desember 2011. Tahun 2012 ia kembali meraih  Ambassador’s Award for Excellence.

Karena jenjang pendidikan yang ditempuhnya di BHSEC setara college, ketika lulus dari sekolah ini ia mendapat gelar Associate Degree yang di Indonesia setara D3 (sarjana muda). Yang luar biasa, ia meraih nilai GPA (Grade Point Average) 4.0 dari skala 0 - 4 atau sempurna. Ia kemudian diundang masuk ke Stony Brook University. Dan sebagai salah satu mahasiswa terbaik ia meraih penghargaan Stony Brook Scholars – Top 7% of all Stony Brook University Students  (2012). Ia tak perlu menempuh jenjang pendidikan dimulai dari semester pertama. Di Stony University ia langsung diterima sebagai mahasiswa semester 5.

0 komentar:

Posting Komentar

Histats