Kabar24.com, JAKARTA - Jangan ubah tim juara!!! Mungkin itulah yang ada di benak pelatih Jerman Joachim Loew saat menghadapi Argentina di final Piala Dunia 2014 yang akan digelar di stadion Maracana, Senin (14/7/2014) dinihari.
Jerman tampil luar biasa di semifinal dan membantai habis Brasil 7-1 dihadapan puluhan ribu pendukungnya sendiri. Diprediksi, nama-nama yang sama akan tetap ada di starting eleven kontra Argentina nanti.
Berikut susunan pemain Jerman vs Argentina prediksi situs Hereisthecity.
Kiper - Manuel Neuer

Penjaga gawang Bayern Munchen ini tampil sangat konsisten selama pagelaran Piala Dunia 2014 digelar. Sejak fase grup hingga partai final, Neuer, hanya kebobolan empat gol, hanya Ghana yang berhasil merobek jalanya sebanyak dua kali.
Bek Kanan - Philip Lahm

Sempat di plot sebagai gelandang bertahan, Lahm, kini dikembalikan oleh Joachim Loew sebagai bek kanan. Tidak ada halangan dan kegugupan saat menjaga Hulk maupun Bernard saat kontra Brasil, kedua pemain bahkan tidak mampu berbuat banyak.
Bek Tengah - Mats Hummels

Pemain Borussia Dortmund ini bermain apik dan lugas di lini belakang Jerman. Selain tangguh dan pintar membaca serangan lawan, Hummels, juga subur dalam urusan gol. Sudah dua gol dicetak Hummels dan salahsatunya ke gawang Hugo Lloris kiper Prancis.
Bek Tengah - Benedikt Hoewedes

Sama seperti Lahm yang posisinya sempat diubah oleh Loew ke bek kiri, kini Hoewedes sudah bermain di posisinya semula sebagai bek tengah atau central bek. Walau jarang berduet dengan Hummels, dengan kemampuannya yang mumpuni, duo ini ternyata mampu memberi rasa aman bagi Neuer di bawah mistar gawang.
Bek kiri - Jerome Boateng

Pemain serba bisa ini diakhir kompetisi diplot sebagai bek kiri mengganti Howedes yang digeser ke posisi aslinya sebagai bek tengah. Dengan segudang pengalamannya, tidak ada masalah bagi mantan pemain Manchester City ini.
Gelandang Kanan - Thomas Mueller

Mueller juga salahsatu pemain serba bisa yang dipunyai Jerman. Kepercayaan pelatih yang menaruhnya di lini depan dibayar dengan torehan lima gol, bahkan dirinya mencatatkan diri sebagai pencetak hattrick pertama di Piala Dunia 2014.
Gelandang Tengah - Sami Khedira

Lugas dan tanpa kompromi dalam memutus serangan lawan di lini tengah jadi ciri khas pemain Real Madrid ini. Khedira tercatat sebagai pencetak gol saat menaklukan Brasil 7-1.
Gelandang Tengah - Bastian Schweinsteiger

Schweinsteiger sempat dibangku cadangkan di beberapa partai awal. Namun Loew menyadari sosok Schweinsteiger berperan penting dalam menjaga keseimbangan lini tengah dan depan.
Awalnya Loew lebih memilih Mario Goetze, tapi sejak diimbangi Ghana dengan skor 2-2, mantan asisten Jurgen Klinsmann itu memasang Schweinsteiger. Hasilnya, Jerman selalu menang dan tidak pernah kebobolan lebih dari satu gol.
Gelandang Kiri - Mesut Ozil

Sebenarnya pemain ini tidak memiliki posisi yang jelas dalam tim. Pelatih memberinya keleluasaan di dirinya untuk berkreasi dan menciptakan peluang sambil berotasi dengan pemain yang lain.
Hingga partai final ini, Ozil sudah mencetak satu gol saat berhadapan dengan Aljazair di babak perdelapan final.
Penyerang - Miroslav Klose

Semakin tua semakin jadi, itulah pepatah yang pas untuk sosok Klose, sudah dua gol dikemas oleh striker Lazio ini. Dengan capaian ini maka Klose sudah menjadi top skor Piala Dunia melebihi torehan Ronaldo dengan 15 gol.
Susunan pemain Jerman saat bertemu dengan Brasil:
Jerman: Manuel Neuer (PG), Philipp Lahm (K), Mats Hummels, Jerome Boateng, Benedikt Hoewedes, Sami Khedira, Bastian Schweinsteiger, Mesut Ozil, Toni Kroos, Thomas Mueller, Miroslav Klose
Pelatih: Joachim Loew.
PREDIKSI SKOR JERMAN VS ARGENTINA 3-1: Ini Head to Head, Hasil, Skor, Jadwal, Final Piala Dunia 2014
Argentina akhirnya menyusul Jerman ke babak final Piala Dunia 2014 setelah menyingkirkan Belanda lewat drama adu penalti dengan skor 42 setelah sebelumnya bermain 0-0.
Pertandingan antar dua kutub kekuatan sepakbola ini akan jadi pertarungan antar dua gaya sepakbola; Argentina dengan tarian Tango-nya, sementara Jerman akan mengusung pola text book.
Pertandingan antar dua kutub kekuatan sepakbola ini akan jadi pertarungan antar dua gaya sepakbola; Argentina dengan tarian Tango-nya, sementara Jerman akan mengusung pola text book.
Baca Juga: PREDIKSI SKOR BRASIL VS BELANDA 1-3: Head to Head, Hasil, Skor, Jadwal, Juara 3, Piala Dunia 2014
Sebelum kick off dimulai di Rio De Janeiro, Senin (14/7/2014) dinihari, ada baiknya membaca head to head, perjalanan kedua tim hingga ke final dan berbagai informasi menarik lainnya yang dikutip dari Washington Post.
Prestasi Jerman di Piala Dunia:
18 tampil, Juara 3 kali (1954, 1974, 1990), empat kali runner-up (1966, 1982, 1986, 2002), juara ketiga (1934, 1970, 2006, 2010).
Prestasi Argentina di Piala Dunia:
16 penampilan, Juara 2 kali (1978, 1986), dua kali runner-up (1930, 1990).
Pelatih:
Jerman: Joachim Loew
Argentina: Alejandro Sabella
Perjalanan Jerman dan Argentina ke Final Piala Dunia 2014:
Jerman: Penyisihan grup Vs Portugal 4-0, Vs Ghana 2-2, Vs Amerika Serikat 1-0; Perdelapan final Vs Aljazair 2-1, Perempat final Vs Perancis 1-0, Semifinal Vs Brasil 7-1.
Argentina: Penyisihan grup Vs Bosnia 2-1, Vs Iran 1-0, Vs Nigeria 3-2; Perdelapan final Vs Swiss 1-0, Perempat final Vs Belgia 1-0, Semifinal Vs Belanda 0-0 (adu penalti 4-2).
Statistik:
Jerman: Melakukan 64 tendangan mengarah ke gawang, 17 gol (14 open play, tiga piece set), 71 pelanggaran yang dilakukan, 4 kartu kuning, kartu merah 0.
Argentina: Melakukan 61 tendangan mengarah ke gawang, 8 gol (7 open play, one piece set), 64 pelanggaran yang dilakukan, 6 kartu kuning, kartu merah 0.
Sejarah head-to-head Jerman vs Argentina di Piala Dunia:
Jerman unggul dalam pertemuan dengan Argentina 4 menang-1 seri-1 kalah (tidak termasuk seri 1-1 dengan Jerman Timur pada tahun 1974). Argentina mengalahkan Jerman 3-2 di Final Piala Dunia tahun 1986. Jerman mengalahkan Argentina 1-0 di final Piala Dunia 1990.
Pemain yang Harus Diwaspadai:
Jerman: Thomas Mueller. Pemain Jerman ini sudah mencetak lima gol dan hanya kurang satu gol lagi untuk menjadi top skorer Piala Dunia 2014 (top skor dipegang James Rodriguez 6 gol).
Meski bukan berposisi sebagai striker, pemain ini sangat tajam di dalam kotak penalti dan efektif dalam menyelesaikan peluang yang ada. Selain itu, Mueller juga seorang pemain yang tidak kenal lelah dalam menyusuri lapangan.
Selama pertandingan Piala Dunia 2014, Mueller sudah berlari sejauh 68,8 kilometer, jadi tidak salah jika pemain yang mengawal dirinya selalu keteteran staminanya.
Akankah Mueller kembali mencetak gol dan menjadi orang pertama yang mempertahankan gelar top skor Piala Dunia (Piala Dunia 2010 top skor dengan 5 gol bersama Diego Forlan dan Wesley Sneijder).
Argentina: Lionel Messi. Jangan pernah meragukan kemampuan pemain yang satu ini. Hadir di Piala Dunia dengan kondisi rentan cedera dan sering muntah, Messi meledak dan menunjukkan kehebatannya dengan mencetak 4 gol.
Selain mencetak gol, pergerakan pemain ini di Piala Dunia 2014 lebih efektif baik dalam membuka ruang maupun menciptakan peluang untuk rekan-rekan lainnya. Terakhir, La Messiah memberikan assist untuk Angel Di Maria guna mencetak gol ke gawang Swiss di babak perdelapan final.
Akankah Messi mengangkat tropi Piala Dunia 2014 sekaligus menyamai torehan prestasi Diego Maradona? Patut dinantikan!
Prediksi Skor dari Washington Post 3-1 untuk keunggulan Jerman.
Prediksi: Jerman datang ke Piala Dunia 2014 dengan posisi nomor dua FIFA, dengan tersingkirnya Spanyol maka Jerman kini adalah tim terbaik di dunia. Die Mannschaft (julukan Jerman) juga mampu mencetak gol dari segala lini dan barisan belakang serta kiper jadi jaminan susahnya menjebol gawang Manuel Neuer.
Langkah Jerman dari babak grup terhitung mulus, hanya Ghana yang mampu menahan imbang dengan skor 2-2, lalu ada Aljazair yang memaksa anak-anak asuh Joachim Loew bermain hingga babak tambahan, setelah itu Prancis digasak 1-0 dan tuan rumah dipermak 7-1.
Sementara itu, perjalanan Argentina yang kencang di awal kini sudah mulai tertatih. Selalu menang di fase grup, Messi cs harus bermain hingga babak tambahan dua kali.
Terakhir, skuat Alejandro Sabella dipaksa Belanda hingga adu penalti. Sabelle pun mengatakan Der Panzer mempunyai kondisi yang lebih segar jelang partai final nanti.
Sebelum kick off dimulai di Rio De Janeiro, Senin (14/7/2014) dinihari, ada baiknya membaca head to head, perjalanan kedua tim hingga ke final dan berbagai informasi menarik lainnya yang dikutip dari Washington Post.
Prestasi Jerman di Piala Dunia:
18 tampil, Juara 3 kali (1954, 1974, 1990), empat kali runner-up (1966, 1982, 1986, 2002), juara ketiga (1934, 1970, 2006, 2010).
Prestasi Argentina di Piala Dunia:
16 penampilan, Juara 2 kali (1978, 1986), dua kali runner-up (1930, 1990).
Pelatih:
Jerman: Joachim Loew
Argentina: Alejandro Sabella
Perjalanan Jerman dan Argentina ke Final Piala Dunia 2014:
Jerman: Penyisihan grup Vs Portugal 4-0, Vs Ghana 2-2, Vs Amerika Serikat 1-0; Perdelapan final Vs Aljazair 2-1, Perempat final Vs Perancis 1-0, Semifinal Vs Brasil 7-1.
Argentina: Penyisihan grup Vs Bosnia 2-1, Vs Iran 1-0, Vs Nigeria 3-2; Perdelapan final Vs Swiss 1-0, Perempat final Vs Belgia 1-0, Semifinal Vs Belanda 0-0 (adu penalti 4-2).
Statistik:
Jerman: Melakukan 64 tendangan mengarah ke gawang, 17 gol (14 open play, tiga piece set), 71 pelanggaran yang dilakukan, 4 kartu kuning, kartu merah 0.
Argentina: Melakukan 61 tendangan mengarah ke gawang, 8 gol (7 open play, one piece set), 64 pelanggaran yang dilakukan, 6 kartu kuning, kartu merah 0.
Sejarah head-to-head Jerman vs Argentina di Piala Dunia:
Jerman unggul dalam pertemuan dengan Argentina 4 menang-1 seri-1 kalah (tidak termasuk seri 1-1 dengan Jerman Timur pada tahun 1974). Argentina mengalahkan Jerman 3-2 di Final Piala Dunia tahun 1986. Jerman mengalahkan Argentina 1-0 di final Piala Dunia 1990.
Pemain yang Harus Diwaspadai:
Jerman: Thomas Mueller. Pemain Jerman ini sudah mencetak lima gol dan hanya kurang satu gol lagi untuk menjadi top skorer Piala Dunia 2014 (top skor dipegang James Rodriguez 6 gol).
Meski bukan berposisi sebagai striker, pemain ini sangat tajam di dalam kotak penalti dan efektif dalam menyelesaikan peluang yang ada. Selain itu, Mueller juga seorang pemain yang tidak kenal lelah dalam menyusuri lapangan.
Selama pertandingan Piala Dunia 2014, Mueller sudah berlari sejauh 68,8 kilometer, jadi tidak salah jika pemain yang mengawal dirinya selalu keteteran staminanya.
Akankah Mueller kembali mencetak gol dan menjadi orang pertama yang mempertahankan gelar top skor Piala Dunia (Piala Dunia 2010 top skor dengan 5 gol bersama Diego Forlan dan Wesley Sneijder).
Argentina: Lionel Messi. Jangan pernah meragukan kemampuan pemain yang satu ini. Hadir di Piala Dunia dengan kondisi rentan cedera dan sering muntah, Messi meledak dan menunjukkan kehebatannya dengan mencetak 4 gol.
Selain mencetak gol, pergerakan pemain ini di Piala Dunia 2014 lebih efektif baik dalam membuka ruang maupun menciptakan peluang untuk rekan-rekan lainnya. Terakhir, La Messiah memberikan assist untuk Angel Di Maria guna mencetak gol ke gawang Swiss di babak perdelapan final.
Akankah Messi mengangkat tropi Piala Dunia 2014 sekaligus menyamai torehan prestasi Diego Maradona? Patut dinantikan!
Prediksi Skor dari Washington Post 3-1 untuk keunggulan Jerman.
Prediksi: Jerman datang ke Piala Dunia 2014 dengan posisi nomor dua FIFA, dengan tersingkirnya Spanyol maka Jerman kini adalah tim terbaik di dunia. Die Mannschaft (julukan Jerman) juga mampu mencetak gol dari segala lini dan barisan belakang serta kiper jadi jaminan susahnya menjebol gawang Manuel Neuer.
Langkah Jerman dari babak grup terhitung mulus, hanya Ghana yang mampu menahan imbang dengan skor 2-2, lalu ada Aljazair yang memaksa anak-anak asuh Joachim Loew bermain hingga babak tambahan, setelah itu Prancis digasak 1-0 dan tuan rumah dipermak 7-1.
Sementara itu, perjalanan Argentina yang kencang di awal kini sudah mulai tertatih. Selalu menang di fase grup, Messi cs harus bermain hingga babak tambahan dua kali.
Terakhir, skuat Alejandro Sabella dipaksa Belanda hingga adu penalti. Sabelle pun mengatakan Der Panzer mempunyai kondisi yang lebih segar jelang partai final nanti.
Laga Argentina vs Jerman di final Piala Dunia 2014 akan menjadi sejarah tersendiri, karena ini menjadi pertemuan ketiga kedua tim di partai puncak Piala Dunia sepanjang sejarah.
Tidak ada partai final yang berulang seperti ini, bahkan dua kali pun tidak, sejak perhelatan olahraga paling akbar sedunia ini digelar pertama kali di Uruguay 84 tahun silam.
Pertemuan pertama Argentina vs Jerman di final Piala Dunia terjadi pada edisi 1986 di Stadion Azteca, Mexico City. Ketika itu Diego Armando Maradona dkk. berhasil menundukkan Jerman Barat dengan skor tipis 3-2 melalui pertandingan dramatis.
Layak disebut sebagai laga dramatis, karena sebenarnya Argentina sudah unggul melalui Jose Luis Brown (23’) dan Jorge Valdano (56’). Keunggulan selisih dua gol bertahan hingga menit ke-73.
Tetapi yang terjadi kemudian ialah pembuktian bahwa tim Panser Jerman selalu memiliki mental yang kuat. Lewat dua gol yang sama sekali jauh dari indah, berupa penyelesaian umpan sepak pojok melalui kemelut, bukan melalui skema permainan terbuka, Jerman sempat menyamakan skor 2-2.
Karl-Heinz Rummenigge membuka harapan Jerman Barat dengan mencetak gol pada menit 74 dan 7 menit kemudian giliran Rudi Voeller membuat gol kedua. Skor 2-2 dalam laga tersisa 9 menit saja.
Namun giliran Argentina yang memperlihatkan bahwa tim Tango juga punya mental juara. Hanya 3 menit setelah gol kedua Jerman, Jorge Burruchaga berhasil menyelesaikan assist Maradona untuk memaksakan skor akhir 3-2 untuk kemenangan Argentina.
Final kedua yang dilakoni Argentina dan Jerman Barat ialah padaPiala Dunia 1990. Laga juga berlangsung dramatis karena Argentina mengakhiri pertandingan dengan hanya 9 pemain di lapangan.
Wasit Meksiko Edgardo Codesal mengartu-merahkan Pedro Monzon pada menit ke-65, dan menjelang pertandingan selesai giliran Gustavo Dezotti harus meninggalkan lapangan permainan karena menerima kartu kuning kedua.
Monzon menjadi orang pertama yang menerima kartu merah di final Piala Dunia, padahal dia hanyalah korban diving dari striker Jerman Juergen Klinsmann.
Jerman menang 1-0 lewat gol penalti Andreas Brehme pada menit ke-85 dan Maradona pun menangis di tengah lapangan Stadion Olimpico Roma, Italia, pada akhir pertandingan.
Nah, setelah masing-masing satu kali menang, skor jadi 1-1. Giliran siapa menang di pertemuan ketiga?(Kabar24.com)
0 komentar:
Posting Komentar