Tetapi para mualaf ini menghadapinya dengan tegar. Mereka beranggapan keyakinan adalah masalah hati. Ketika hati sudah mendapat hidayah maka tak ada seorang pun yang mampu menahan mereka. Lingkungan di sekitar mereka yang mayoritas anti Islam pun harus gigit jari ketika mereka teguh memegang keyakinan baru mereka. Berikut 5 kisah mualaf paling menggemparkan versi mbakbro.com :
1. Abdullah Takazawa
Abdullah Takazawa |
Pada tahun 2006 Takazawa memantapkan hati memeluk Islam dan pergi berhaji pada tahun 2008. Setelah itu Takazawa menambahkan kata Abdullah yang berarti ‘Hamba Allah’ pada namanya. Kini pria ini menjadi satu di antara lima Imam Masjid Besar di Jepang. Kisah Takazawa ini memberi bukti bahwa mereka yang mencari Tuhan dengan hati dan pikiran akan lebih kuat memegang iman setelah mendapatkan hidayah. (sumber)
2. Malcolm X
Malcolm X bersama Muhammad Ali |
Baru setelah pergi berhaji pada tahun 1964, Malcolm menyadari bahwa radikalisme tidak akan menyelesaikan masalah. Malcolm pun mengubah haluan menjadi lebih moderat dan lebih aktif menyuarakan persamaan hak antara kulit hitam dan kulit putih. Pada tahun 1965 pria yang mempunyai nama muslim el-Hajj Malik el-Shabazz ini ditembak mati oleh tiga orang anggota Nation of Islam. Pemakamannya dihadiri oleh lebih dari 30.000 orang. Hingga kini, buku autobiografinya ‘The Autobiography of Malcolm X’ dianggap sebagai salah satu buku non fiksi paling berpengaruh di abad ke-20. (sumber)
3. Arnoud van Doorn
Arnoud van Doorn bersama putra |
Sekarang van Doorn adalah ketua Europe Dakwah Foundation dan duta bagi Canada Dakwah Association. Pada tahun 2014, anaknya yang bernama Iskander Amien De Vrie menyusulnya menjadi mualaf setelah melihat perubahan signifikan pada pribadi ayahnya setelah masuk Islam. Iskander melihat ayahnya kini menjadi lebih tenang, damai dan lebih bahagia. (sumber)
4. Alma dan Lila
Alma dan Lila |
Seperti diketahui, Perancis adalah negara yang sangat tegas memisahkan antara kehidupan bernegara dan beragama. Larangan memakai simbol keagamaan tidak hanya berlaku pada kaum muslim saja, tetapi pada semua termasuk kaum Sikh dilarang memakai turban, demikian juga dengan penganut Yahudi, Kristen, dan agama lain. (sumber)
5. Murad Wilfried Hofmann
Murad Wilfried Hofmann |
Hofmann menyaksikan sendiri meskipun didera cobaan hidup yang sangat keras, tetapi kaum muslim penduduk kedua negara tersebut tetap teguh memegang keyakinannya. Karena itulah dia kemudian mulai mempelajari Islam dan akhirnya menjadi mualaf. Setelah mengarang banyak buku tentang Islam, kini Hofmann diangkat sebagai anggota kehormatan sekaligus penasihat pada Central Council of Muslims di Jerman. (sumber)
0 komentar:
Posting Komentar