Home » » Biar Ga Terlalu Lama Kuliah Gimana?

Biar Ga Terlalu Lama Kuliah Gimana?

under Opini Tags: jaminan kerja, Jurusan, karir, kerja, kuliah, memilih jurusan, ormas, PTN, UKM, usaha tas etnik, tas maika, tas konoka, tas etnik maika Postingan kali ini aku buat untuk menanggapi atau bisa juga disebut motivasi atau solusi atas permasalahan tentang Kuliah. Mungkin sebelumnya Anda perlu membaca artikel yang sudah ditulis oleh teman saya disini. Dalam Blognya, teman saya (Ismaya) telah menulis tentang faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa jadi lama lulusnya.
Meski ngakunya masih newbie, tapi temen gue yang satu ini bener-bener gokil abis (wah, kenapa aku jadi ikut-ikutan pake istilah Lo Gue?!).Langsung to the point aja ya. Jadi, menurut Ismaya ada 7 faktor yang menyebabkan seorang mahasiswa lama kuliah, alias ga lulus-lulus. Tanggapan saya adalah:

 1. Salah Jurusan Ini adalah alasan paling klasik yang sering terjadi, terutama di PTN ternama. Alih-alih ingin ‘nebeng’ nama beken kampus, banyak yang tega masuk di jurusan apapun yang masih tersisa buat mereka. Tapi tahukah teman bahwa itu adalah awal dari kesalahan yang fatal? Manusia diciptakan dengan potensi yang berbeda-beda. Jika Anda mau sukses, Anda harus menjadi ‘Right Man in the Right Place’. Semua jurusan bisa menjadi sarana menuju kesuksesan, asal kita benar-benar jadi ‘right man’ disana. Bagaimana mau sukses jika kita ga punya greget yang lebih dalam bidang yang kita pelajari itu? atau bahkan ada yang benci sama mata kuliahnya? (ga banget deh). So, berhati-hatilah mengambil keputusan yang satu ini. Kuliah dimanapun atau bahkan belajar otodidak (tanpa kuliah) sekalipun, kalau sudah jadi ‘Right Man’ dengan ‘Right Step’ di bidang Anda, tak akan ada yang bisa menghalangi Anda menuju kesuksesan. Ini sudah banyak yang membuktikan.

2. Kuliah karena terpaksa Kalau boleh saya bilang, ini adalah anak dari faktor nomor 1. Kuliah salah jurusan bisa menyebabkan keterpaksaan kuliah. Namun, paksaan orang tua juga bisa membuat kita tidak nyaman menjalani perkuliahan. Mungkin solusi yang bisa saya berikan adalah bicarakanlah secara baik dengan orang tua Anda. Komunikasi yang baik untuk mencari jalan keluar. Namun, ada pula sebagian orang yang mengambil cara ekstrim. Mereka bersikeras dengan jurusan yang diminatinya, meski awalnya orang tua sama sekali tidak setuju. Setelah perjuangan yang panjang dan memperoleh kesuksesan barulah mereka percaya kemudian merestui anaknya. Mau pilih cara yang mana? Itu terserah pada Anda :)

 3. Sibuk mengikuti organisasi kemahasiswaan ataupun Ormas Kuliah terbengkalai karena ikut UKM atau Ormas? Ini adalah alasan yang tidak dapat diterima menurut saya. Jika ada yang sampai menomorduakan kuliahnya demi UKM atau Ormas, itu sebuah indikasi bahwa ia mungkin salah jurusan atau kuliah karena terpaksa. Hal ini pernah saya alami ketika masih SMA dimana saya bisa dianggap ’salah masuk’ jurusan IPA. Alih-alih tidak menyukai pelajaran IPA, saya pun menyibukkan diri di organsisasi hingga mengorbankan beberapa pelajaran saya. So, kalau Anda sudah bahagia dan bersemangat dengan aktifitas perkuliahan Anda, tidak ada salahnya kan kalau UKM dan kuliah sama-sama menjadi prioritas disaat yang tepat. Kalaupun suatu saat benar-benar bentrok, kan masih bisa belajar sendiri atau ikut ujian susulan. Enjoy aja lagi!

 4. Bisa mendapatkan uang sendiri (kerja/usaha) Hal ini sekalian menanggapi faktor ke-7, yaitu: Tidak adanya jaminan kerja setelah lulus. Saat ini sudah menjadi kebiasaan dimana banyak Mahasiswa yang mulai kerja sampingan atau membuka usaha ketika masih kuliah. Ada yang benar-benar karena faktor ekonomi yang mendesak. Ada yang karena ikut-ikutan teman. Ada pula yang karena impian atau cita-cita. Kesuksesan dalam karir atau usaha itu tidak bisa diperoleh secara instan (yang instan adalah mie). Bagi saya, status Mahasiswa itu adalah momentum yang tepat untuk memulai membangun karir dari bawah. Serendah apapun posisi pekerjaan kita, sekecil apapun usaha kita, kita akan tetap percaya diri ketika masih berstatus Mahasiswa. Bayangkan jika Anda sudah bergelar sarjana, apakah Anda masih mau bekerja dari bawah dengan gaji setara UMR atau bahkan dibawahnya? Apakah Anda masih mau memulai usaha dengan mendorong gerobak? Sebagian besar orang akan gengsi melakukan hal ini ketika sudah lulus kuliah. Mau langsung diterima kerja diposisi yang baik dengan gaji tinggi? Tentu skill dan keberuntungan Anda harus diatas rata-rata kebanyakan orang. Namun ingatlah ketika Anda berhasil lulus seleksi dan diterima disuatu pekerjaan, ada ribuan orang pelamar kerja diluar sana yang menuai kekecewaan. Bekerja atau memulai usaha semenjak kuliah bagi saya adalah langkah awal memulai karir yang panjang itu. Hal ini tidak akan menjadi masalah jika kita sudah berada pada bidang dan jurusan yang benar. Akan lebih top lagi jika kerja/usaha dan kuliah ada di bidang yang sama, sehingga sama-sama saling mendukung. Tidak buruk kan jika ada mahasiswa yang memiliki karir/usaha yang sukses namun IPK nya 3,8? Hal ini juga banyak yang sudah membuktikan. Jika orang lain bisa, kenapa kita tidak?

 5. Menekuni hobi secara berlebihan Apapun hobi Anda, segala sesuatu yang berlebihan itu tetaplah bukan hal yang baik. Jadi, cukup lakukan sesuatu sesuai pada porsinya masing-masing.

 6. Terlalu menikmati kebebasan karena jauh dari ortu Ini adalah faktor yang banyak menimpa mahasiswa yang ‘terlena’. Apalagi penyebabnya kalau bukan karena pergaulan/teman? Seorang motivator pernah mengatakan, ‘Dengan siapa Anda bergaul saat ini, itulah masa depan Anda nantinya’. Jadi, jika ingin masa depan yang positif, maka bergaulah dengan orang-orang positif juga. CMIIW ^_^

0 komentar:

Posting Komentar

Histats